Ibu yang baru

Emang aku blum berubah, masih perlu penyesuaian dan daya adaptasiku masih rendah pada sesuatu yang baru.
Ada “ibu” yang ngasuh anak-anak kalo aku lagi sekolah, alhamdulillah berarti sudah agak berkurang kuatirku meninggalkan anak2. ada orang dewasa dirumah…
Ibu ini adalah orang yang keliatan lugu dan sederhana, senang cerita dan yang paling penting pinter masak karena biasa terima pesenan kue atau masakan lain…
Ibu ini akan datang jam 06.00 wib dan pulang jam 04.00 wib atau bisa lebih cepat kalo aku pulang dari sekolah lebih cepat. Punya 5 anak dan salah satunya diserahkan untuk adopsi karena “ibu” merasa tidak mampu secara ekonomi untuk membesarkan anaknya (merasa tidak mampu secara ekonomi kok anaknya 5 ya ?? )



Ibu ini permisif sama anak-anak yang agak mengkuatirkan aku pada sikap permisif ini adalah kata”boleh” untuk semua tindakan anak-anak yang mungkin akan merusak aturanku…
Suatu siang aku pulang sekolah, ibu bilang ndak masak karena masakan masih ada untuk anak-anak. Tapi untuk aku kok gak ada ya??? Besok siangnya aku pulang si ibu bilang kalo anaknya sakit dan dia ndak tidur semaleman karena jagain anaknya dan tidak masak lagi… trus anak-anak makan apa? Tadi adek minta mie aja kok bu… giliran aku yang lapar pulang sekolah ini bengong lagi. Besoknya lagi kembali si ibu tidak masak karena sayur yang aku pesen tidak dibawa sama pak tukang sayur… (emang tukang sayurnya gak bawa sayur lain bu?)… Lantai-ku lengket dan kotor, kamar mandiku licin aduh… apa saja kerja ibu ini seharian…??
Baru tadi sore suamiku bertanya tentang kinerja ibu, aku bilang semua yang aku alami dan ternyata suamiku juga berpendapat sama denganku… Ibu orangnya gak asyik, mau kerja tapi yang ringan2 aja… tapi aku gak punya pilihan lain… mudah2an ada jawaban dari semua lelah dan sedihku belakangan ini. Hal ini sangat mengganggu kehidupanku. Mengganggu sekali… dan ternyata aku tetap kuatir ketika aku meninggalkan anak-anakku bersama ibu…