Suatu pagi aku harus mengantarkan anak-anak TK-ku lomba di sekolah lain… ya hitung-hitung latihan unjuk gigi di luar kandang lah… kami berangkat jam 07.30wib dari sekolah bersama anak-anak lomba..
Sesampai di lokasi keliatannya agak telat, tapi ya sudahlah, karena ini dan itu yang gak penting aku harus lari buru-buru, biar g kehilangan waktu. Anak-anakku gak boleh kehilangan waktu… registrasi yang agak repot ini buatku sementara bisa melupakan aku dari bengek yang awet bersamaku kali ini.
Sepintas aku dengar “Lomba mewarnai berada di lantai dua…” itu adalah tujuanku berikutnya!!! Lantai 2 bersama anak-anakku yang tujuh orang ini. Di ujung jalan aku bertemu dengan muslimah kecil yang kira-kira kelas 3 atau 4 SD, si adik kecil ini menyapa aku dan berkata “ Assalaamu’alaikum ibu ada yang bisa saya bantu…?” aku yang repot membawa meja dan berusaha menyatukan anak-anak agar tidak terpisah satu dengan yang lain ini mungkin keliatan sangat repot… dan ya aku sangat butuh bantuan dalam arti yang sebenarnya… aku tersenyum dan membalas “Wa alaikumusalam adik, untuk lomba mewarnai di mana ya…?” dengan tetap sopan dan ramah si adik kecil ini menjawab “Di lantai 2 ibu,mari saya antarkan…” aku kembali tersenyum dan mengikutinya dari belakang bersama anak-anakku. Sepanjang perjalanan yang tentunya tidak terlalu jauh si senyum manis ini bertanya lagi padaku, “Nomor berapa ibu?” aku berusaha menjawab sambil tersenyum semanis senyumnya “79 dik…”. Si adik lalu belok kanan dan terus berjalan sesampai disebuah ruangan yang tertutup si senyum manis ini berhenti dan berkata “Disini bu ruangannya…” “Terima kasih ya dik…” kataku masih dengan ketakjubanku dengan sikapnya yang menurutku sangat sopan.. “ Ada lagi yang bisa saya bantu ibu?” tambah takjub… “Sudah dik, terima kasih ya…” aku lalu berlari ke dalam menyiapkan meja anak-anak dan barulah aku bisa duduk diluar menunggu.
Sambil menunggu aku mulai memikirkan si kecil manis dan sopan tadi, lalu aku berpikir, pasti orangtuanya bangga sekali punya anak sesopan dan semanis muslimah kecil tadi, pasti bu gurunya yang pandai dan istiqomah untuk menerapkan dan mencontohkan kesopanan yang tadi ia tunjukkan kepadaku. Lalu aku berpikir lagi, mampukah aku sebagai guru menerapkan akhlak perilaku yang sedemikian sopan kepada anak-anak TK-ku, atau mampukah aku sebagai ibu mengajarkan anak-anakku menjadi anak-anak yang sesopan dan semanis itu bahkan kepada orang yang tidak dikenalnya..
Adik kecil yang manis, semoga Alloh selalu bersama-mu, kamu selalu istiqomah dalam kesantunanmu… aku yang bukan ibu kandungmu aja bangga mengetahui bahwa ada muslimah kecil yang se-sholeha kamu…
Ya Alloh, semoga ini menjadi ibroh yang baik bagi kami semua…
Sunday, April 5, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Karmila oleh Farid Hardja
Ku kenal dikau lalu jatuh cinta bagai pertama Dan ku cumbu dikau penuh kasih mesra bagai cerita Kau berulangtahun, ku tuang minuman ke dal...
-
sepagian sudah aku menghajar hatiku dengan segala lagu yang mungkin menggunggah jiwa hasilnya ...? waah... pastinya butiran2 keajaiban lur...
-
apa yang kamu lakukan bila kamu melihat paku dijalan sementara dalam beberapa menit lagi seseorang akan melewati jalan itu. meskipun yang le...
-
kenapa ya susah buat sebagian orang untuk menyatakan perasaannya.. apalagi yang berhubungan dengan menyatakan perasaan bersalah dan kemudia...
No comments:
Post a Comment