nggak tau juga kenapa malam ini kok jadi inget, tapi yang jelas nggak ada hubungannya dengan kemacetan yang terjadi didepan komplekku gara2 peresmian Gelora Bung Tomo lah...
malah jadi nggak nyambung kan...?
lanjuut...
kualitas diri adalah sesuatu hal yang penting. bagaimana kita bersikap, apa yang kita buat, bagaimana kita bisa menyelesaikan sesuatu bahkan watak yang kita miliki akan menyampaikan kita pada suatu hal yang patut kita dapatkan...
pening...? pasti, soalnya emang rada berkelok2 niy...
jadi gini, pada awal pernikahan saya bingung setengah mati bagaimana saya bisa end up dengan suami saya yang ternyata berkarakter lebih keras dari sebelum menikah. awal2 tahun pernikahan saya, saya lebih sering merasakan "sedih" karena saya belum bisa mengerti apa maunya suami saya ini dan bagaimana "menaklukkan" kekerasan hatinya..
kalau sudah mentok, dikerasin susah, dihalusin malah dicuekin, mental...
semakin pening saya semakin saya sering menghindarinya, saya lebih sering pulang ke rumah mama yang didalamnya menjanjikan kehangatan keluarga dimana saya sudah terbiasa dengannya... enjoooyyy...
lalu saya mulai berpikir, mengapa, bagaimana, apa yang harus saya lakukan.
saya mulai flash back, berpikir dengan instropeksi diri sejujur2nya... ada apa denganku...
klik klok klik klok
saya orangnya sebetulnya peduli dengan orang lain meski saya sangat jarang mengungkapkannya, saya gampang jatuh cinta dengan sesama, saya mampu untuk bekerja didalam grup yang kecil, saya suka mendengarkan orang bicara, lalu ketika sudah akrab saya akan suka bicara juga, empati saya juga besar dan saya juga suka membuat orang lain senang dan tertawa bersama saya..
tapi ternyata saya juga adalah orang yang keras, mau menang sendiri, sedikit egoisme, jarang membuka diri (males) dan yang paling penting saya sulit mengerti dan adaptasi dengan orang lain.
lalu saya senyum2... hmmm saya mulai menemukan diri saya sendiri,
kemudian saya menoleh pada suami saya,
hmmm... sebetulnya Alloh sudah menciptakan manusia berpasang2an supaya kita nyaman berada didekatnya.. meskipun berbangsa-bangsa atau bergolongan.. tapi saya dijodohkan Alloh dengan suami saya yang sama keras, mau menang sendiri, egois, dan kadang2 menyebalkan ini..
hehehehe...
voila...
Alloh rupanya ingin saya belajar hidup dari kehidupan suami saya, belajar menahan diri dengan melihat karakter suami, Alloh ingin memperlihatkan bahwa semua karakter dan perilaku ku, tercermin pada suamiku...
semakin aku menunjukkan sebelku pada sikapnya, maka dia jadi semakin sebel padaku.. ketika aku fokus hanya pada kekurangannya, maka dia juga akan berbuat hal yang serupa..
benturan...? pasti terjadi, karena pergolakan didalam kepala sendiri aja pasti sering terjadi apalagi ada dua kepala yang beradu di arena rumah tangga. tapi jangan takut, berantem itu perlu untuk mencari penyelesaian masalah, yaa.. kalo nggak selesai dilanjutkan besok lagi berantemnya... dan yang paling penting, kalo udah baikan hmmmmm.... asyiiikkk daaah...
tidak berenti sampai disitu, saya mulai menganalisa
bagaimana orang2 yang disatukan dalam pernikahan oleh Alloh
ada teman yang sangat santai, melihat dunia sebegitu gampang dan ringan.
kemudian dia disatukan melalui pernikahan dengan orang yang jauh lebih santai...
ada teman lain yang sangat sopan dan menjunjung tinggi tata krama,
maka dia disatukan Alloh dengan orang yang sama dalam menjunjung kesopanan dan tata krama..
seorang teman yang lain, menikah dengan orang yang menghentak2 dalam menjalani hidup dan kehidupannya, nggak sampai liat ke depan, ternyata dia pun adalah orang yang berpikir pendek dan dinamis dalam menyikapi hidup...
lalu ku tarik kesimpulan yang penting dari semua analisa tentang diri sendiri dan beberapa teman di sekelilingku...
tujuannya juga pasti sama...
SUPAYA KITA NYAMAN DENGAN PASANGAN KITA
SUPAYA KITA BISA BERCERMIN UNTUK BISA SALING MEMPERBAIKI DIRI
hayo..hayo..hayo...
buat yang sudah menikah tapi masih pening menghadapi pasangannya mungkin ada baiknya melakukan apa yang aku lakukan, instropeksi jujur pada diri sendiri...
buat yang belum menikah, mari perbaiki kualitas diri, perbuatan dan perilaku kita
semoga Alloh akan mengantarkan kita pada pilihan yang terbaik dan kita bisa nyaman berada didekatnya...
terakhir kali saya melihat kedalam rumahku,
saya merasa senang...
rumah saya mungkin tidak sebagus rumah orang lain,
tapi didalamnya saya bisa tertawa dengan kerasnya melihat keluarga kecil ini.
saya bisa bersanding dengan suami
saya bisa ngomel2 sama suami dan dia mendengarkan
(mungkin dengan ngomel2 juga ya)
saya menikmati hidup bersama suami...
saya jadi paham bahwa suami itu tidak perlu ditaklukkan, tapi hanya untuk dihormati dan disayangi sebagaimana saya ingin dihormati dan disayangi suami...
semakin hari, aku merasa kami semakin kompak dalam hidup bersama, kami bisa saling menyelesaikan kalimat tanpa ragu, karena aku yakin kami memang mempunyai pemikiran yang sama dan itulah yang bisa membuat kami nyaman dalam menjalani hidup bersama
Alhamdulillah terima kasih Alloh telah memberi kesempatan hidup bersama suami dan anak2 saya...
2 comments:
Bunda yang manis...
mungkin terlambat banget untuk memberikan komen di tulisan ini tapi gak papalah ada pepatah mengatakan biar terlambat yang penting bisa cuti...(lho..kayak dikantor gue)
apa yang Bunda tulis sangat pas dan ternyata terbukti, selama ini kita berusaha mencari jati diri kita dengan mengedepankan egois untuk membuat pasangan kita mengerti kita, padahal kita sendiripun belum tentu dan seringkali tidak mengerti dengan pasangan kita...
sederhana...aku merasa saat ini lebih bisa mengerti istriku setelah memahami sebenarnya apa yang aku mau...karena pada dasarnya apa yang aku mau sama seperti yang istriku mau dan tidak lagi mengedepankan rasa egois...sama seperti arti dari tulisan Bunda. yah walaupun belum semua, tapi aku yakin suatu saat aku bener2 bisa bisa lebih menyatu dengan istriku....
sangat bagus tulisan Bunda ini dan bagi pembaca yang lain mudah-mudahan bisa mengambil manfaatnya...
hehehehehe...
ada kakak..
kak...
makasih ya udah mulai seneng ninggalin komen bukan sekedar baca...
seneng deh salah satu pembacanya adalah kritikus terpenting...
welcome kak...
can't wait to read more about your comments...
matatih ya pooh... ^^
Post a Comment