Sunday, January 9, 2011

sulungku... ^^

kegiatan diantara mudik


kisah yang satu ini adalah tentang anak sulungku. sejak awal memang saya nggak membiasakan sulungku untuk memegang uang sendiri dan jajan.. kubiasakan ia untuk jajan bersamaku, lebih terkontrol, disamping bisa membantunya memilih jajanan, karena salah jajan bisa mengakibatkan radang tenggorokan..


sekolahnya di tk memang steril dari jajanan, masih amanlah.. memasuki sd sulungku mulai bisa melihat situasi lain yang terpapar dihadapannya. bahwa kebanyakan dari teman2nya membawa uang jajan dan boleh jajan apa aja. ini kan memang konsekwensi logis dari sekolah yang isinya bervariasi, beragam... maka keputusan dari mubes dilaksanakan, si sulung boleh jajan dengan catatan bahwa belinya mainan aja, karena kalau jajan makanan ya itu tadi, dijamin radang tenggorokan...
setelah berhari-hari bersama jajanan berupa mainan sulungku mulai bosan lalu menggantinya dengan jajanan yang akhirnya harus mengantarkannya ke dokter...
yup... radang tenggorokan...
pada saat itu aku agak emosi karena sulungku dengan sengaja melanggar kesepakatan dengan jajan makanan sembarangan yang menyebabkan ia sakit.. lalu si ayah mengingatkan ini kejadian logis (yang lain) ketika sulung sudah mulai bisa memegang uang.. begitu banyak pilihan dihadapannya..

beberapa kali terpeleset akhirnya sulungku menyadari dengan sendirinya, bahwa salah jajan mengakibatkan radang tenggorokannya kembali dan kembali lagi.. jadilah si sulung mulai bijak dalam memilih..
mainannya selalu baru setiap hari, konsekwensi logis lain yang menyertai ketia sulung tidak lagi memilih makanan sebagai jajanannya... ^^

lalu naik kelas, sulungku minta kenaikan uang jajan... hehehhehehe...
kayak pegawai minta naik gaji aja yaa..? baiklaah dituruti..
beberapa kali terpeleset, kembali ke jalur, terpeleset lagi.. tapi kali ini lebih banyak dijalurnya... Alhamdulillah

setelah itu, aku merasa sulungku perlu diberi tanggung jawab yang lebih besar, kuberi ia uang jajan mingguan. hehehehe... kaget kali yaa .. karena dalam waktu 2 hari habislah uang jajannya.. karena sulungku sudah mulai besar, maka sebelum kesepakatan dilaksanakan aku beri tau bahwa ada konsekwensi logis dalam setiap pilihan. uang mingguan itu dikasihnya ya mingguan, makanya kalo sehari/dua hari habis ya untuk punya uang jajan lagi ya berarti nunggu minggu depan..

lalu ada mubes lagi sama si ayah, kayaknya sulung belum bisa nerima tanggungjawab sebesar itu, maksudnya nerima uang jajan mingguan. maka dicoba untuk nggak usah jajan sama sekali disekolah, uangnya ditabung di bunda lalu akhir minggu dianterin jajan ke toko terdekat.. dan sulungku mau mencobanya.. meski setiap hari dihitung ditimbang dihitung ulang dibuat list pengen apa akhir minggu ini..

tibalah hari sabtu yang sangat ditunggu2..
tadi dengan semangat 45 sulungku minta diajak ke toko, mau jajan... dengan jelas dan tegas ... pengen jajan.. ayah bunda kan udah janji... dengn senyum senyum kami berangkat. si adek yang belom ngerti jajan liat kakaknya diberi uang jajan heboh, minta uang jajan.. hehehehe
sampailah kami ditoko, sulung kusuruh ambil keranjang.. kata si ayah.. kayak mau belanja banyak aja..
wah... ya biarkan sulung belajar belanja, sebanyak/sesedikit apa pun dia harus merasakan privacy, meski cuma dalam bentuk keranjang..

jalan-jalan, muter2 kelilingi rak jajan, semua yang diinginkan, semua list yang dibuat udah lupa berganti dengan wawasan baru tentang jajanan yang ada di depan hidungnya.. pilih sana pilih sini... mulai dari jajanan sampai stationery semua diliat harganya ditimbang cukup nggaknya uang jajannya..
sudah selesailah sulungku belanja, Alhamdulillah setengah jam sulungku menghabiskan waktu untuk berpikir, menimbang, memilih, meminta pendapatku atau ayahnya sekiranya mungkin ada jajanan yang bisa mengundang radang tenggorokannya.. hanya 1 atau 2 pendapat dari kami lalu si sulung memutuskan sendiri
lalu aku antri keranjang belanjaanku sendiri ada jajanan ayah jajanan adek jajanan si embak dan jajanan semut, dirumah lagi banyak banget semut, jadi ya harus dijamu dengan obat serangga.. biar bisa tidur dengan tenang heheheh...

sulungku ada dibelakang punggungku dan mau ikut keranjangku.. kenapa tanyaku.. bunda aja yang bayar... ya nggak laah kakak aja yang bayar, kan kakak yang bawa uangnya, ayo antri, ini ada tantenya lagi antri... aku minta anakku untuk antri dibelakang seorang ibu yang sudah siap untuk membaya setelah aku. si tante itu tersenyum dan memandangku, aku merasa perlu menerangkan kenapa aku begitu melihat dari tatapan matanya, meski tersenyum tersirat ada rasa heran di matanya.. lagi belajar jajan sendiri tante... ooo .. si tante yang baik itu mengangguk sam bil kembali tersenyum ... see.. tante itu minta diterangin pokok masalahnya, meski dia hanya tersenyum...
sulungku terlihat ndak tenang, setelah membayar, aku mendekatinya.. bunda aja yang bayar... ini uangnya... nggak nduk, itu kan jajanmu, kataku, sudah dihitung berapa belanjaannya nak.. mulailah ia menghitung lagi.. ketika om kasir diserahi belanjaannya, sulungku memperhatikan setiap hitungan dari belanjaannya.. total belanjanya 7900.. kembaliannya disimpan di dompet khusus hehehe... persiapannya matang ya... padahal ini cuma jajan mingguan loo...

sulungku tersenyum.. puas dia melihat jajanannya, tetap bisa mengatur sendiri uang jajannya...
hmmm... itulah sulungku yang sedang belajar dalam hidupnya, belajar memilih,belajar mempertimbangkan belajar berani dan belajar percaya diri...
dan inilah kami orangtua yang terus belajar untuk menjadi orang tua yang fit, yang sesuai antara kata dan perbuatan.. tidak ingin jadi orang tua sempurna, karena sempurna adalah milik Alloh, hanya ingin menjadi ornagtua yang satu kata antara perkataan dan perbuatan, orangtua yang mampu meninggalkan anak2nya dibelakang dengan keyakinan bahwa mereka bisa mengatasi hidup, menyelesaikan masalah dunia mereka kelak..

ini baru si sulung, untuk si bungsu dengan karakter dan tahun yang berbeda pasti nanti harus ada kesepakatan yang lain juga...
jadi orangtua harus terus belajar... dan percayalah... sekolahnya hanya dari pengalaman, nggak ada pendidikan formal apalagi yang pake penjurusan ... heheheh...

nak...
belajarlah kehidupan..
we love you... ^^

No comments:

Karmila oleh Farid Hardja

Ku kenal dikau lalu jatuh cinta bagai pertama Dan ku cumbu dikau penuh kasih mesra bagai cerita Kau berulangtahun, ku tuang minuman ke dal...