Wednesday, March 2, 2011

renungan dari kilasan peristiwa

pada tiap kehidupan yang terhampar..
telah selesai ditulis Sang Maha Hidup untuk kita menjalaninya..
berurainya tangis dan derai tawa
teguran, sapa ramah, tamparan dan tepuk dipunggung adalah bumbu dari hidup 
yang tentu saja tidak lepas dari rancangan Sang Maha Hidup



dalam perjalanan kita menjalani garis hidup itu sendiri 
tentu telah disediakan berbagai pilihan 
berbagai alternatif yang dapat kita pilih dengan segala konsekwensinya 
bagi orang yang senang berpikir...
namun bagi orang yang tidak suka berpikir terlalu dalam 
atau memilih untuk mengabaikan peringatan hati nuraninya..
maka pemikiran akan berhenti pada seruan pertama kepalanya
tanpa mengkoneksikannya dengan hati nuraninya ia akan menjalani pilihannya itu..


bagi orang yang memilih untuk membuka diri dengan berbagai alternatif
tentu ia akan membuka semua opsi,
baik pada saat ia sedang menjalani keputusannya atau 
pada saat ia harus melaksanakan konsekwensi 
dari pilihan-pilihan hidupnya..


namun bagaimana dengan orang lain yang lebih senang menutup semua akses menuju hatinya
memperlihatkan hanya yang orang ingin lihat,
mengatakan apa yang orang lain ingin dengar
melakukan semua yang sesuai dengan norma
tapi lalu menyayat hatinya, hidupnya, dengan berbagai cara


apa pun yang dilakukan sebagian orang tentu saja tidak akan pas sesuai dengan yang dilakukan sebagian orang yang lain..
tapi paling tidak ada benang merah, hikmah bagi seseorang 
ibroh - pelajaran, tanpa kita harus mengalaminya..
heeey... kita kan nggak usah ke cina untuk tau disana ada the great wall
apalagi kalo nggak punya duit...
cukup ke warnet aja buka deh situs tentang great wall 
sejatinya, akan lebih baik jika kita mengetahui yang sebenarnya
namun semua bisa kita gapai jika kita selalu terbuka untuk melihat berbagai opsi 
berbagai alternatif  yang terpapar dalam perjalanan hidup kita..


pilihan apapun yang kita ambil,
berpikirlah sebanyaknya sedalam-dalamnya
buka semua opsi yang terhampar atau mungkin tersembunyi dari hadapan kita
mintalah pertimbangan pada hati nuranimu
ingat akan segala konsekwensi yang mengikutinya
setelah itu...
lakukan dan lakukan lagi...
lalu berharap sebuah keputusan sekecil apa pun yang kita ambil 
mempunyai nilai manfaat untuk orang lain
jauh dari rasa ingin menyakiti
atau bahkan merencanakan sebuah kejahatan
meminimalisir segala bentuk kesalahan yang mungkin terjadi


pada seluruh hidup dan kehidupan
maaf dan melupakan 
memang dua hal yang jauh berseberangan
meskipun pada sebagian orang 
kedua hal tersebut dapat terangkai dengan indah...
namun paling tidak kita tidak menggunakan rasa sakit kita 
untuk menghukum orang yang sesungguhnya 
sedang belajar untuk memperbaiki dirinya
membela hatinya dari rasa dan luka yang lebih dalam


melangkah bersama
menjadi pakaian satu sama lain dan 
saling melengkapi kehidupan
berpelukan dan berdamai dengan hati nurani
lalu mengklik-kan semua serat hati dan kepala
dipanjatkan segala doa dan sirami dengan segala cinta dan kasih sayang

No comments:

Karmila oleh Farid Hardja

Ku kenal dikau lalu jatuh cinta bagai pertama Dan ku cumbu dikau penuh kasih mesra bagai cerita Kau berulangtahun, ku tuang minuman ke dal...