Monday, May 30, 2011

sang hebat

perjalanan dari sekolah tadi pikiran ku dipenuhi oleh pemikiran yang mengganggu...
untung aja siang dan jalanan agak sepi jadi antara jalan dan pikiran nggak ngganggu konsentrasi berkendara


anak usia 5 tahun, 
apa yang bisa kita sampaikan kepada anak yang seharusnya kita bicara 5000x baru nyantol salah satunya di benak mereka...??
bicara banyak atau contoh yang banyak...?
karena kalau hanya bicara niscaya bukan hanya mulut yang bicara, tapi tangan juga akan memaksa si anak untuk mengerti... dan itu akan menghasilkan kesakitan yang luar biasa bagi siapa pun...
bahkan bagi orang yang kelak akan si anak temui ketika ia dewasa.


haruskah kita selalu berteriak dan memukul...?
apalah daya nya yang dia tidak akan mungkin membalas
apalah yang bisa ia lakukan kecuali menangis dalam diam
yang akhirnya menyalakan dendam...?
melupakan rasa sakitnya dan berpencar mencari sensasi baru
demi sebentuk perhatian...


Tuhan yang Maha Baik,
hari ini aku menemukan satu dari anakku yang luar biasa -sang hebat- memancarkan lebam dari matanya...
beberapa hari sebelumnya ia terjatuh dan kupikir lukanya hanya biasa saja dan sudah aku beri obat seadanya ... 
besoknya anakku absen dan dua hari kemudian libur (sabtu/minggu) pagi tadi aku melihatnya dengan penuh ketakjuban dan keheranan yang luar biasa...


akibat jatuh itu, 
anakku sang hebat ini ditambah 
dengan pukulan oleh orangtuanya 
tepat ditempat luka akibat jatuhnya itu, 
berarti di mata kirinya
(hasil investigasi cepatku dari bertanya pada sang hebat)


hari senin ini kumulai dengan perasaan tidak menentu...
aku merasakan suatu ketidakadilan yang luar biasa... 
heey ... dia bukan anak kandungku 
tapi hatiku merasakan sakit yang luar biasa, miris...


kuputuskan untuk ku kunjungi kerumah sang hebat
kutemukan disana, orangtua yang seharusnya bertanggungjawab namun aku pun tidak bisa serta merta meminta pertanggungjawabannya
karena beliau sudah memasang benteng 
pada pandangan pertama
dan lagi apa hak ku meminta pertangungjawabannya, 
toh sang hebat adalah anaknya, ...
hatiku kembali menangisi 
sebuah keadaan yang seharusnya bisa dihindari 
oleh keluarga yang juga 
berlatar belakang dari pendidikan.. 


they should know better...
bahwa stempel "nakal" "jahat" "nggak karuan" 
itu merupakan doa yang manjur bagi setiap langkah sang hebat... percayalah sang hebatku akan menjadi persis  seperti apa yang diucapkan... didoakan...


siapa yang bisa melindung seorang anak 
kalau bukan orang dewasa disekelilingnya
bagaimana bisa setiap kali orang tua kesal, 
capek dan ada yang salah suai dari anak 
lalu menghadiahkan bukan hanya sekedar teriakan, 
cubitan, bahkan ini lebih kepada kekerasan pada anak...


aku ingin semua baik-baik saja
aku ingin bisa membantu, 
aku ingin berbagi semua teori yang aku tau untuk dapat
sekedar menyederhanakan sebuah persoalan besar
yang mungkin nanti akan menghambat sang hebat untuk melangkah


namun yang aku dengar tadi adalah...
ya, tapi kan anak ibu sudah besar-besar sudah mengerti
dia kan memang anak nakal
nggak mau mengerti kalau adiknya banyak
suka bertengkar dan memukul adiknya
saya kurang memberi perhatian padanya
saya jiwit 
saya marahin
mereka kalau bertengkar berteriak selalu ribut dan berisik
apalagi kalau saya sedang capek atau sakit seperti kemaren
saya nggak kuat...
akhirnya saya pukul...


kembali hatiku miris mendengarnya...
inilah realita yang harus dihadapi dari sang hebat, anakku...
betapa sedih dan teraniaya nya dirimu
aku hanya berharap 
semoga sang hebat tetap bersabar dalam kesulitannya
sang orangtua diberikan kesabaran yang luar biasa 
dalam membimbing sang hebat-ku
semoga kelak ketika ia dewasa 
sang hebat dapat menyebarkan kelembutan 
justru karena ia belajar dari rasa sakitnya


anakku,
maafkan dunia dewasa yang berusaha menerjang dunia mu
maafkan dunia dewasa yang menjemput paksa dunia mu...
maafkan kesalahan kami yang terlambat memahami inginmu





No comments:

Karmila oleh Farid Hardja

Ku kenal dikau lalu jatuh cinta bagai pertama Dan ku cumbu dikau penuh kasih mesra bagai cerita Kau berulangtahun, ku tuang minuman ke dal...